Sekolah Budi Utomo Sediakan Program Pendidikan 5 Bahasa Hadapi Revolusi 4.0
MEDAN – Pertama di Kota Medan, ada sekolah yang memberikan pembelajaran lima bahasa bagi anak didiknya. Adalah Yayasan Perguruan Budi Utomo Abdi Nusa memprogramkan study lima bahasa, yakni Bahasa India, Bahasa Mandarin, Bahasa Inggris, Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia.
Sebagai pengenalan program terbaru Yayasan Perguruan Budi Utomo Abdi Nusa kepada wali murid maupun masyarakat, digelarlah Open School yang diisi dengan berbagai kegiatan bagi para siswa, Sabtu (23/3/2019).
Di Sela event Open School, Kepala SMP/SMA Budi Utomo, Drs Sundut Hasan Nasution MPd mengatakan, program pendidikan lima bahasa ini sangat menguntungkan bagi anak didik kami. “Dan program pendidikan lima bahasa ini tidak pernah ada dilakukan sekolah lainnya. Kami (Budi Utomo) lah yang baru memprogramkan bagi peserta didik dengan menyediakan tenaga pendidik yang profesional,” kata Kepala Sekolah.
Hadirnya program lima bahasa tersebut untuk menjawab tantangan perkembangan dunia pendidikan di tanah air yang tengah memasuki revolusi industri 4.0. “Siswa-siswi kami akan dapat berkomunikasi dengan bahasa-bahasa yang sesuai kebutuhannya,” kata Sundut Nasution.
Selain pengenalan program lima bahasa, Sekolah Budi Utomo juga memiliki berbagai program terbaru yang telah dirasakan oleh siswa-siswa, diantaranya Program English Club, Olahraga Taichi serta Parenting School, yakni pendidikan bagi orangtua untuk menggali potensi orangtua menjadi yang lebih baik.
“Budi Utomo tak hanya fokus dalam mendidik para generasi muda bangsa, juga merangkul para orangtua siswa dengan tujuan mendorong perkembangan anak menjadi berkualitas dan lebih baik,” ujarnya.
Sekolah Budi Utomo berupaya melakukan yang terbaik bagi anak didiknya, seperti halnya pembangunan karakter anak. “Pendidikan karakter ini menjadi point terpenting bagi Budi Utomo untuk melihat karakteristik seorang anak. Anak yang pintar belum tentu berkarakter, dan sudah dipastikan anak yang berkarakter akan menjadi baik dan pintar di masa mendatang,” jelasnya.
Ia berharap, dengan hadirnya program-program terbaru yang disupport oleh Yayasan Budi Utomo Abdi Nusa, dapat menjadi pilihan bagi masyarakat yang akan ‘menitipkan’ anak-anaknya untuk menuntut ilmu berkualitas dan bermutu.
Dalam event Open School tersebut dihadiri Dr Martono Anggusti sebagai Ketua Pembina Yayasan Budi Utomo Abdi Nusa, Kahar Wirianto Sinuhaji Ketua Umum Pengurus Yayasan, Dr Agus Susanto Tan Ketua Pengawas Yayasan dan sejumlah Pengurus Yayasan Teochew Sumut serta ratusan orangtua siswa.
Sementara Ketua Umum Yayasan Budi Utomo Abdi Nusa, Kahar Wirianto Sinuhaji menyampaikan, kegiatan Open School ini bertujuan untuk memperkenalkan program terbaru Yayasan Budi Utomo kepada anak-anak didik.
Dalam mendukung perkembangan dan kemajuan sekolah, pihak yayasan berupaya memberikan kesejahteraan para guru, agar profesional dalam menghadirkan proses belajar mengajar.
Selain itu, Yayasan Budi Utomo juga menyediakan beasiswa kepada murid yang kurang mampu dan berprestasi. “Beasiswa ini salah satu bentuk kepedulian yayasan kepada anak-anak didiknya yang berprestasi. Beasiswa tak hanya diperuntukkan bagi siswa berprestasi tapi juga kepada siswa yang kurang mampu. Kita prioritaskan, beasiswa pendidikan bagi siswa kurang mampu yang berprestasi,” ujarnya.
Di samping itu, pembenahan dan penambahan program ekstrakurikuler dan fasilitas-fasilitas proses belajar mengajar seperti program robotik, komputer, pengadaan ruang klinik, perpustakaan, kantin, mini bank, ruang serba guna dan fasilitas lainnya terus akan kami lengkapi. “Setiap murid yang berprestasi akan kami kirim untuk dapat berkompetisi di luar sehingga nantinya tumbuh siswa/i dengan mental juara. Sedangkan di internal sendiri kami akan sering mengadakan acara kompetisi untuk murid-murid kami sendiri, sehingga akan terukur nantinya out put yang ada dari anak didik kami,” tambah Kahar.
Ketua Pembina Yayasan Budi Utomo, Dr Martono Anggusti menambahkan, Sekolah Budi Utomo ini mulanya sebagai binaan Kampoeng Teochew 3. “Awal mula kita prihatin dengan kondisi sekolah, yang minim sarana dan prasarana serta kekurangan siswa,” kata Martono.
Martono menyebutkan, dengan komitmen besar Yayasan Teochew dalam memajukan dunia pendidikan, maka mencoba berkontribusi untuk mengembangkan sekolah tersebut. “Dan syukurnya, hari ini Sekolah Budi Utomo telah berevolusi menjadi lebih baik dan siap menghadapi tantangan revolusi 4.0. Sekolah Budi Utomo kini memiliki para tenaga didik yang profesional, yang siap mendidik para generasi harapan bangsa kita,” jelasnya.
Mewakili para siswa, Kristina Tari, siswa kelas 11 mengaku, para guru Budi Utomo terbilang profesional dalam memberikan pengajaran kepada siswa. “Tidak ada perbedaan di sekolah ini, semuanya berbaur satu sama lain. Terciptanya suasana kekeluargaan antara guru dan siswa,” ujarnya.
Tati, siswa kelas 12 menambahkan, Sekolah Budi Utomo adalah sekolah favoritnya, karena membuat para siswa lebih kreatif. “Kami (siswa) diberikan kesempatan untuk tampil mencurahkan bakat dan kreatif, seperti bernyanyi, bermusik dan tampil berbagai event di berbagai kompetisi sekolah,” pungkas Tati. (rel)
Tinggalkan Balasan