Yayasan Tio Ciu Sumut Dukung Pengukuhan Perkumpulan Teochew Bersatu-Indonesia
MEDAN – 6 enam orang remaja yang mengenakan baju ungu membuka acara Pelantikan Pengurus Perkumpulan Teochew Bersatu Daerah dan Cabang Medan periode 2018-2020 dengan sebuah tarian yang diiringi musik yang sarat dengan suasana Negeri Tirai Bambu.
Teochew adalah sebuah suku yang besar yang berasal dari salah satu kelompok Tionghoa yang banyak merantau ke berbagai tempat keluar Tiongkok, termasuk ke Indonesia.
Banyaknya orang-orang dari suku tersebut yang bertemu khususnya di Kota Medan, membuat mereka memutuskan untuk membuat sebuah perkumpulan resmi, agar tetap dapat terikat persaudaraan dan menjalin kekeluargaan di perantauan.
Perkumpulan itu dinamakan Perkumpulan Teochew Bersatu. Perkumpulan ini berada dibawah naungan Yayasan Tio Ciu Sumatera Utara. Pada (18/9/2018), perkumpulan Teochew Bersatu-Indonesia menyelenggarakan pelantikan Pengurus Daerah dan Cabang Medan untuk periode 2018 hingga 2020.
Acara yang berlangsung di Hee Lai Ton Restaurant Gedung Yayasan Tio Ciu, dilaksanakan bertepatan dengan Festival Mooncake. Festival ini dikenal juga dengan Festival Musim Gugur yang dirayakan pada hari ke lima belas bulan delapan Kalender Tionghoa atau biasanya jatuh pada minggu kedua September sampai minggu kedua Oktober.
Banyak penampilan bernyanyi dan tarian, termasuk persembahan tarian dari Grandma Happy Dancing Group yang menari diiringi lagu Alusi Au dari daerah Batak. Selain itu ada pula Paduan Suara persembahan anggota perkumpulan yang menceritakan bahwa semua orang Teochew adalah bersaudara dan harus menjaga persaudaraan yang kuat.
Dalam acara tersebut, Ketua Perkumpulan Teochew Sumatera Utara periode sebelumnya, Dr Martono Anggusti menyampaikan, semoga ke depannya semakin banyak warga Teochew yang bergabung untuk memajukan negeri dan tidak lupa juga memberi kesempatan pada muda mudi Teochew untuk mengenal bahasa dan budaya. “Karena mereka adalah generasi penerus,” ungkapnya.
Selain itu, ada pula pelantikan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Perkumpulan Teochew Bersatu. Pada periode 2018- 2020, ketua umum DPP adalah Edhie Suwidar. Dibantu oleh Ketua 1 Hasan Gunawan, Ketua 2 Hasan Basri Halim, Sekretaris Jendral Kahar Wirianto, Bendahara Jocelie, dan Auditor Dorkas Rosmiati.
Pengurus di beberapa bidang yang mendukung kerja DPP juga dilantik pada saat yang bersamaan. Mereka adalah Ketua Bidang Organisasi: Bima SH, Ketua Bidang HAO: Dr Agus Susanto Tan, Ketua Bidang Humas: Setiawan, Ketua Bidang Sosial: Kang Mery. Mereka dibantu pula oleh wakil ketua dan anggota di masing-masing bidang.
Selain DPP, ada pula pelantikan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Sumut Perkumpulan Teochew Bersatu. Ketua Umumnya adalah Samsudin Soekamto, Ketua 1 Hendra Yap, Ketua 2 Bima SH, Sekretaris umum Jacob Lie, Bendahara Sumiaty, Auditor Andelick.
Sementara Ketua Bidang Organisasi Ir Karun Wirianto, Ketua Bidang HAO Ir Husni Halim, Ketua bidang Sosial Jocelie, dan Ketua Bidang Humas Husein Halim yang akan dibantu oleh wakil ketua dan anggota di setiap bidangnya.
Untuk Dewan pimpinan Cabang (DPC) Perkumpulan Teochew Bersatu di Medan, selama periode 2018 hingga 2020 akan diketuai oleh Dr Agus Susanto Tan, dibantu Ketua 1 Ir Karun Wirianto, Ketua 2 Andelick, Sekretaris Kunjung, Bendahara Lina, dan Auditor Lim Mei Yin. Sementara Bidang Organisasi diketuai oleh Ir Husni Halim, Bidang HAO diketuai Setiawan, Bidang Sosial diketuai Jacob Lie, dan Bidang Humas dipimpin Nasib Lohor.
“Kami berharap nanti ke depan bisa terwujud cabang yang lebih banyak, tidak hanya di Medan, tapi ingin ada pula di seluruh Indonesia agar mampu menyatukan seluruh Suku Teochew,” kata Ketua DPC Perkumpulan Teochew Bersatu Medan, Dr Agus Susanto Tan.
Mengarah ke pembentukan cabang lain, pada kesempatan itu pula, diberikan surat mandat agar mulai dirancang pembukaan cabang baru di Kisaran, Tebing Tinggi, dan Binjai. Sementara beberapa daerah seperti Rantau Parapat dan Berastagi diberikan surat penghargaan. Dengan harapan bahwa ada kemungkinan pembukaan cabang di tempat tersebut.
Selama ini, Yayasan Tio Ciu Sumatera-Indonesia sudah memberikan banyak kontribusi baik dalam pelayanan sosial, kesehatan dan pendidikan.
Kontribusi tersebut bukan hanya dilakukan terhadap suku Teochew saja namun kepada seluruh masyarakat Indonesia dengan berbagai latar belakang.
“Salama ini kami ikut dalam kegiatan berbagi bersama dalam perayaan besar keagamaan seperti Idul Fitri, Natal, dan lain-lain. Kami juga memberikan bantuan bagi korban bencana alam dan turut serta memberikan pelayanan kesehatan dan pendidikan gratis,” ungkap Dr Agus Susanto Tan.
Pelayanan kesehatan gratis yang diberikan berupa pemeriksaan dan penyuluhan kesehatan. Ada pula pengembangan bidang pendidikan dengan pembangunan ruangan kelas tambahan di sekolah, program pendidikan bahasa Inggris dan bahasa mandarin untuk guru-guru dan siswa/i
Dalam mensejahterakan keluarga kurang mampu, yayasan ini juga membentuk Kampoeng Teochew. Salah satunya berada di Kelurahan Paluh Kemiri Kecamatan Lubukpakam Kabupaten Deli Serdang.
Masyarakat kampung dibina untuk memperoleh mata pencaharian baru dengan sistem bagi hasil antara masyarakat, yayasan, dan kemajuan kelurahan. Program ini dinamakan keluarga mandiri. Salah satu contoh nyata dari kegiatan ini adalah pembuatan makanan ringan yang diperkenalkan di acara tersebut. ***
Leave a Reply